PERILAKU TAAT
|
|
TUGAS :
1.
Carilah
ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan !
2.
Jelaskan
pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu !
3.
Hubungkan
pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objektif di lapangan
yang kamu ketahui !
|
PENGERTIAN
TAAT
Taat
artinya tunduk, baik kepada Allah Swt., pemerintah, orang tua dan lain-lain,
tidak berlaku curang, dan setia.
PENGERTIAN
ATURAN
Aturan
adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
Ø Taat
pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah
diatur baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya.
Di rumah
terdapat aturan, di sekolah terdapat aturan, di lingkungan masyarakat terdapat
aturan, di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat dengan
maksud agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Mustahil aturan dibuat tanpa
adanya tujuan. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang
berlaku. Taat kepada Allah Swt. adalah hal yang paling utama, namun kita juga
harus taat kepada para pemimpin kita selama tidak bertentangan dengan aturan
agama.
Aturan
yang tertinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu aturan-aturan
yang terdapat pada al-Qur’an. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh
Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan
yang dibuat oleh para pemimpin (amir), baik pemimpin pemerintah, negara,
daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.
Tanpa adanya
seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi
lemah dan mudah terombang-ambing oleh kekuatan luar. Ketaatan merupakan pondasi
hukum Islam dan kaidah sistem politik. Seseorang tidak mungkin dapat
membayangkan adanya sistem yang benar dan negara yang kuat tanpa adanya
keadilan dari penguasa dan ketaatan dari rakyatnya. Oleh karena itu sangat
tepat apa yang dikatakan khalifah kedua umat Islam Umar bin Khattab:” Tidak ada
Islam tanpa jamaah, tidak ada jamaah tanpa pemimpin dan tidak ada pemimpin
tanpa ketaatan. Islam bukanlah agama individu, tetapi agama masyarakat yang
tidak mungkin terealisasi kecuali melalaui jamaah. Dan jamaah tidak akan berarti
sama sekali jika anggotanya tidak diikat oleh suatu sistem dan dihimpun oleh
pemimpin yang mengatur urusan mereka.
TUGAS NOMOR 1 :
Ayat
dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan dan pimpinan :
Dalam
agama Islam, banyak dalil yang menunjukkan perintah untuk mentaati pemerintah,
selain dalam hal maksiat kepada Allah. Diantaranya :
1.
QS. An-Nisa ayat 59
“Wahai
orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisa/4: 59)
2.
QS. An-Nisa ayat 80
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ
فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu,
sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari
ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
Asbabu al-Nuzul
atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas berkenaan dengan ketika
Rasulullah saw. mengangkat Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi, menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang
tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). sedangkan As-Sady berpendapat bahwa ayat
ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika mereka
diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah.
3.
QS.Al-Maidah ayat 49
وَأَنِ
احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ
أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ
أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا
مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
“ Dan hendaklah kamu
memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian kamu dari sebagian
apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling dari hukum yang
telah diturunkan Allah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki
akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa
mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”
Selain itu,
terdapat beberapa hadis dari Rasulullah Saw. yang berkaitan dengan taat kepada
aturan selain dalam hal maksiat, diantaranya :
1. Hadis dari
Ibnu Umar r.a., Rasulullah Saw. bersabda,
السَّمْعُ
وَالطَّاعَةُ عَلَى المَرْءِ المُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ
بِمَعْصِيَةٍ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
"Wajib bagi
setiap lelaki muslim untuk mendengar dan taat (kepada atasan), baik ketika dia
suka maupun tidak suka. Selama dia tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Jika
dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengarkan
maupun mentaatinya". (HR. Bukhari 7144, Abu Daud 2626 dan yang lainnya)
2. Hadis dari
Ubadah bin Shamit r.a., Rasulullah Saw. bersabda,
بَايَعْنَا
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي
المَنْشَطِ وَالمَكْرَهِ، وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ الأَمْرَ أَهْلَهُ
“Kami membaiat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjanji setia untuk mendengar dan
taat (kepada pemerintah), baik ketika kami semangat maupun ketika tidak kami
sukai. Dan kami dilarang untuk memberontak dari pemimpin yang sah.” (HR.
Bukhari 7199 dan Muslim 1709).
3. Hadis
dari Abu Hunaidah Wa’il bin Hajar
Rasulullah saw
bersabda: Dari Abu Hunaidah Wa’il bin Hajar ra berkata: Salamah bin Yazid
Aj-Ja’fi bertanya pada Rasulullah saw dan berkata:” Wahai nabi Allah bagaimana
pendapatmu jika pemimpin kami meminta kepada kami hak mereka dan tidak melaksanakan haknya (kewajibannya)?”.
Rasulullah saw berpaling darinya, tetapi ia bertanya lagi, maka Rasulullah
saw menjawab:” dengar dan taatilah
(pemimpin tersebut) karena sesungguhnya mereka akan menanggung beban
tanggung-jawab yang harus dilaksanakannya dan kamu juga akan bertanggung-jawab
terhadap yang kamu perbuat“ (HR Muslim)
4. Hadis
dari Abu Hurairah
Dari Abu
Hurairah ra berkata:Rasulullah saw bersabda:” Hendaknya kamu mendengar dan taat
pada saat engkau susah dan mudah, ketika engkau semangat atau tidak suka atau dalam
keadaan punya kepentingan sendiri” (HR.Muslim)
5. HR.
Bukhari
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا
وَإِنِ اسْتُعْمِلَ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ
Artinya: Dari
Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda:” Dengar dan taatlah kalian walaupun
dipimpin oleh seorang budak Habsyi dan kepalanya seperti buah anggur kering”
(HR Bukhari)
TUGAS NOMOR 2 :
Pesan-pesan
yang terkandung :
1. QS.
An-Nisa ayat 59
Q.S. an-Nisa/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk
menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri.
Allah
memerintahkan untuk taat kepada Nya dan rasul Nya dengan melaksanakan perintah
keduanya yang wajib dan yang sunnah serta menjauhi larangan keduanya. Allah
juga memerintahkan untuk taat kepada para pemimpin, mereka itu adalah
orang-orang yang memegang kekuasaan atas manusia, yaitu para penguasa, para
hakim dan para ahli fatwa (mufti), sesungguhnya tidaklah akan berjalan baik
urusan agama dan dunia manusia kecuali dengan taat dan tunduk kepada mereka,
sebagai suatu tindakan ketaatan kepada Allah dan mengharap apa yang ada di
sisiNya, tetapi dengan syarat bila mereka tidak memerintahkan kepada
kemaksiatan kepada Allah.
Kemudian Allah juga
memerintahkan agar mengembalikan segala perkara yang diperselisihkan oleh
manusia dari perkara-perkara yang merupakan dasar-dasar agama ataupun
cabang-cabangnya kepada Allah dan RasulNya, maksudnya kepada al-qur’an dan
hadis.
Kesimpulan
: Pesan yang terdapat pada Surah An Nisa
ayat 59 adalah:
1. Setiap umat Islam wajib taat dan patuh kepada Allah, Rasul, an Ulil Amri. 2. Taat kepada Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah swt.
3. Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan dan menunaikan risalahNya. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan. 4. Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujuk kepada al-Quran dan Sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang.
5. Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan yang adil.
1. Setiap umat Islam wajib taat dan patuh kepada Allah, Rasul, an Ulil Amri. 2. Taat kepada Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah swt.
3. Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan dan menunaikan risalahNya. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan. 4. Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujuk kepada al-Quran dan Sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang.
5. Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan yang adil.
2. QS.
An-Nisa ayat 80
Allah Swt pada
ayat-ayat ini menyeru seluruh manusia khususnya orang-orang beriman untuk
menaati Allah Swt dan Rasulullah Saw. Ketaatan kepada Allah Swt bermakna
mengamalkan hukum-hukum agama yang disebutkan dalam al-Quran atau sunnah
Rasulullah Saw. Dalam hal ini, Rasulullah Saw berkedudukan sebagai penjelas
hukum-hukum global yang tidak disebutkan secara rinci dalam al-Quran.
Karena Manusia
merupakan bagian dari keluarga alam semesta tidak boleh melanggar ketaatan pada
aturan-aturan yang ditetapkan Allah Swt dan ketaatan kepada Allah Swt tidak
akan terealisir tanpa ketaatan kepada Rasulullah Saw; karena itulah Allah Swt
berfirman, “Barang siapa yang menaati Rasul maka sesungguhnya ia telah menaati
Allah.”
Karena apa pun
yang disampaikan Rasulullah Saw maka hal itu bersumber dari Allah Swt. Dan
barang siapa yang berpaling yaitu tidak menaati Rasulullah Saw maka hal itu
kembali kepada orang itu dan Rasullah Saw bukanlah pemelihara bagi mereka.
Tugas Rasulullah Saw adalah menyampaikan pesan Allah dan apabila ada yang tidak
menaati maka hal itu bukan lagi urusan Rasulullah Saw.
Kesimpulan : Pesan yang terdapat pada Surah An Nisa
ayat 80 adalah:
1. Taat kepada Tuhan bukanlah berarti melaksanakan shalat dan puasa saja, tapi juga termasuk taat kepada para pimpinan sosial ilahi dan penanggung jawab agama.
1. Taat kepada Tuhan bukanlah berarti melaksanakan shalat dan puasa saja, tapi juga termasuk taat kepada para pimpinan sosial ilahi dan penanggung jawab agama.
2. Tugas
para nabi adalah menyebarkan agama bukan memaksakannya dan manusia harus
memilih agama lewat kehendaknya.
3. QS.
Al-Maidah ayat 49
Pesan
yang terdapat pada surah al-Maidah ayat 49 :
1.
Berpegang
teguh terhadap apa yang diturunkan Allah secara utuh dan tidak mengabaikannya
walau sedikitpun. Di sisi lain hal ini
mengisyaratkan bahwa lawan-lawan umat islam senantiasa berusaha memalingkan
umat islam dari ajaran islam walaupun hanya sebagian saja.
2.
Menegakkan
hukum setegas-tegasnya, mampu menentukan kebenaran dan kesalahan serta mampu
berlaku adil terhadap semua golongan tanpa memandang bulu warna dan martabat.
4. Hadis
dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah Saw. Pesan
yang terkandung :
Setiap lelaki
muslim untuk patuh terhadap atasannya dalam keadaan apapun, baik disaat dia
memiliki kondisi hati yang sedih maupun senang ia harus menerimanya karena
bagaimanapun juga atasannya merupakan sebagai pemimpin dan pembimbing bagi
dirinya kecuali ia di perintahkan untuk melakukan suatu hal yang sifatnya
cenderung mengarah kepada maksiatnya allah swt.
5. Hadis
dari Ubadah bin Shamit r.a.,Rasulullah Saw. Pesan
yang terkandung:
Mengajarkan
bahwa Rasulullah saw sekali pun dibaiat oleh allah untuk taat pada aturan
pemerintahnya, sehingga para umatnya juga wajib untuk mengikuti ajaran itu
dimana kita harus patuh terhadap aturan yang dibuat oleh pemerintah(ulil amri)
dan tidak memberontak terhadapnya.
6. Hadis
dari Abu Hunaidah Wa’il bin Hajar. Pesan
yang terkandung :
Setiap perbuatan
yang melanggar aturan harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan kesalahan yang
dilakukan.
7. Hadis
dari Abu Hurairah. Pesan yang terkandung
:
Mengutamakan
kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi, apalagi aturan yang tercipta
adalah aturan yang sifatnya merupakan hasil kesepakatan bersama.
8.
HR. Bukhari. Pesan yang terkandung :
Patuh dan taat
kepada pimpinan adalah merupakan kewajiban sekalipun pimpinan kita itu tidak
berasal dari suku bangsa yang sama dengan suku kita, tidak memiliki status
sosial ataupun ekonomi yang sama dengan status sosial dan ekonomi kita,
sekalipun ia memiliki warna kulit yang berbeda. Sepanjang aturan dan
perintahnya itu bukan menyimpang dari aturan dan perintah Allah dan RasulNya,
maka kita wajb mengikuti kebenaran dari siapapun asalnya.
TUGAS NOMOR 3 :
Kondisi
objektif pesan-pesan ayat tersebut dalam lapangan :
Surat An-nisa ayat 59
-
Ketaatan kepada Allah Swt.
Misalnya, menunaikan salat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji.
Ketaatan kepada Nabi Muhammad saw.
-
Ketaatan kepada rasul
Misalnya dengan : Jujur dalam segala perbuatan, Berkata baik dan benar
kepada siapa saja dan apabila tidak bisa berkata baik, maka lebih baik diam, Gemar
menuntut ilmu pengetahuan agar hidupnya berkualitas, Gemar membaca shalawat
atas Nabi Muhammad saw, Melaksanakan atau menaati risalah yang telah
disampaikan oleh para rasul.
-
Ketaatan kepada Ulil Amri
Kita juga harus taat pada berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Semua peraturan itu disusun untuk menjaga keteraturan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebagian ulama yang lain meluaskan makna ulil amri ini. Mereka
tidak membatasi makna ulil amri sebatas pemerintah saja, tetapi segala hal atau
aturan atau sistem yang ada di sekitar dan terkait dengan kita. Oleh karena
itu, taat kepada ulil amri dapat diartikan sebagai taat pada orang tua, taat pada aturan masyarakat, taat pada norma yang
berlaku hingga taat pada janji kita kepada teman. Kita juga dianjurkan
untuk bersikap taat kepada guru. Ketaatan kepada guru ditunjukkan dengan
mematuhi perintahnya, menghormati, dan bersikap peduli. Kita patuhi perintah
dan tugas yang guru berikan kepada kita, baik itu tugas sekolah maupun tugas
luar. Kita juga wajib menghormatinya, misalnya dengan berkata dan bersikap
sopan kepadanya. Sikap peduli kepada guru dapat ditunjukkan dengan selalu
mengingat jasa baiknya, mendoakannya, dan berbuat sesuatu yang menyenangkan
hatinya.
Surat An-nisa ayat 80
Contoh kecilnya antara lain dalam hal mengerjakan sholat. Didalam Al-Quran ada perintah melaksanakan solat, tapi
tidak secara detail dijelaskan cara untuk megerjakan solat. Tetapi penjelasan itu sendiri terdapat pada hadist. Rasul bersabda bahwa cara kita
melaksanakan solat sama seperti yang Rasul lakukan. Jadi sebenarnya hubungan
nya itu hadist menjadi penjelas Al-Quran.
Surat Al-maidah ayat 49
Pada saat ini marak kejadian dimana memenangkan yang salah dan
mengalahkan yang benar atau lebih sering disebut hukum rimba. Siapa yang
kuat, kaya dan punya kekuasaan maka itulah yang menang. Pengaruh
karena ketinggian kedudukan , karena dia pemuka agama, karena mungkin bangsawan,
karena dia disegani menjadikan
semuanya menjadi fakta utama di dalam mempertimbangkan hukum. Dimana keputusan
atau kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan hak keadilan asasi manusia.
Contohnya : Seperti yang dialami oleh Negara kita sekarang yang
pemerintahan yang terombang-ambing sehingga lahirlah ketidakjelasan terhadap
Negara ini. Contohnya saja dalam hal keadilan, Negara kita masih jauh dari
nilai-nilai keadilan. Bayangkan seorang nenek yang mengambil sebiji buah coklat
dihukum sampai beberapa bulan sedangkan koruptor yang mengambil uang rakyat
atau Negara yang sampai teriliunan dan miliaran begitu alur dan lambat dalam
menanganinya. Ketika memutuskan sebuah perkara itupun tidak sesuai dengan
hukuman yang seharusnya diterima. Maka dari itu hendaklah kita sebagai
umat mampu mengikuti dengan baik apa yang menjadi aturan Allah, Rasul dan para
ulil Amri. Sehingga Negara kita damai, aman, dan sentosa.
Contoh lainnya adalah : Suatu perkara yang melanda Negara kita sekarang
adalah banyaknya terjadi KKN yang mana banyak membuat Negara ini melarat dan
tertinggal jauh dari Negara-negara maju lainnya.
Komentar
Posting Komentar