Surah As-Sajdah




Surah As-Sajdah ( Sujud )
Surah As-Sajdah (bahasa Arab : السّجدة) adalah surah ke-32 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 30 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Mu’minun. Dinamakan As-Sajdah berhubung pada surah ini terdapat ayat Sajdah (sujud), yaitu ayat yang kelima belas.
Al-Bukhari meriwayatkan di dalam kitab al-Jum’at, bahwasanya Abu Hurairah ra. berkata: “Rasulullah saw. di waktu shalat Fajar hari Jum’at membaca: alif lam min tanziil; as-Sajdah dan Hal ataa ‘alal insaani.” (HR Muslim)
Imam Ahmad meriwayatkan, bahwasannya Jabir ra. berkata: “Nabi saw. tidak tidur, hingga beliau membaca alif lam mim tanziil as-Sajdah, dan Tabaarakalladzii biyadiHil Mulku.” (Ahmad meriwayatkannya sendiri)


Description: 32:1Ayat 1:
Alif, Laam Miim.
Ini dinamakan huruf-huruf muqattaah. Tidak diketahui apakah maknanya yang sebenar. Allah saja yang tahu.
Description: 32:2Ayat 2:


Arti : “turunnya al-quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari tuhan semesta   alam.”
Diturunkan Al-Quran ini, Perkataan تَنزِيلُ yang digunakan dalam ayat ini memberi isyarat bahawa al-Quran ini diturunkan berperingkat-peringkat dan tidak sekali gus. Penurunan Quran ini kepada Nabi Muhammad secara beransur-ansur selama hampir 23 tahun. Kelebihan Quran diturunkan berperingkat itu memberi peluang kepada para sahabat untuk benar-benar memahami dan mempraktikkan ayat-ayat Quran itu sedikit demi sedikit.
لَا رَيْبَ فِيهِ  dengan tidak ada keraguan padanya, Tidak ada keraguan dalam isi kandungnya. Tidak ada satu ayat pun yang meragukan. Yang ragu itu hanyalah mereka yang tidak belajar . Kalau buku dan kitab-kitab lain, ada kemungkinan ada yang salah ditulis kerana ditulis oleh manusia. Tapi apabila kita menerima Quran adalah ‘kalam Allah’, maka kita harus percaya dan terima bahwa tidak ada kesalahan dalam Quran itu. Tambahan pula, Allah sendiri telah memberi jaminan bahawa Dia sendiri akan menjaga Quran itu. Jadi, tidak ada yang boleh mengatakan bahawa ada kesalahan dalam al-Quran ini.
مِن رَّبِّ الْعَالَمِينَ dari tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.  Bukan dari siapapun melainkan dari Allah, Tuhan sekelian alam. Jadi, Quran ini adalah ‘kalam’ dari Allah. Bukan sihir, bukan puisi. Maka, apabila dari Allah hendaknya kita mempelajari dengan sepenuhnya. Jangan kita hanya tau membaca saja tanpa memahami apakah yang hendak disampaikan oleh Allah.
Tapi, Musyrikin Mekah tidak percaya Quran itu diturunkan dari Allah. Inilah yang ada pada ayat seterusnya. Mereka menganggap Nabi Muhammad yang menulis isi Quran itu. Mereka mengatakan isinya adalah kisah-kisah dongeng dahulukala saja yang tidak ada kebenaran. Jadi, ayat ini menekankan bahawa Quran itu adalah kalam Allah.
Ayat 3:



Arti :Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: ‘dia muhammad mengada-adakannya.’Sebenarnya al-quran itu adalah kebenaran dari rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.”
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ Atau mereka mengatakan: “Dia lah (Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran”. Ini adalah tuduhan para Musyrikin Mekah. Mereka mengatakan Quran itu adalah hasil tulisan dari Nabi Muhammad sendiri. Begitu juga zaman sekarang, ramai pihak yang masih lagi mengatakan Quran itu adalah tulisan dari Nabi Muhammad. Atau mereka mengatakan isinya diambil dari kitab-kitab yang terdahulu. Pendek kata, mereka tidak mau menerima yang isinya berasal dari Allah Swt.
بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ bahkan Al-Quran ialah perkara yang benar dari Tuhanmu, Allah tekankan lagi bahwa Quran itu adalah dari Allah. Bukan dari manusia, bukan dari Jin, bukan dari Malaikat. Ianya dari Allah.
لِتُنذِرَ قَوْمًا agar kamu memberi peringatan kepada kaum,  Tujuan Quran itu adalah untuk memberi ancaman. Ancaman itu diberikan kepada mereka yang tidak mau terima isi quran.
مَّا أَتَاهُم مِّن نَّذِيرٍ مِّن قَبْلِكَ yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; Ancaman itu diberikan kepada mereka yang tidak pernah diberikan peringatan sebelumnya. Yaitu yang pertama sekali adalah bangsa Arab. Kaum Arab sudah lama tidak mendapat Rasul, jadi mereka sudah lama tidak mendapat peringatan. Maka, mereka sudah lama sesat. Sama juga dengan kita. Kita adalah kaum yang tidak ada Nabi dan Rasul. Cuma kita ada pendakwah yang menyampaikan Quran kepada kita. Tujuan Quran adalah untuk memberi ancaman. Dan ancaman yang paling penting adalah Hari Kiamat.
لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk, Yaitu semoga mereka beribadat kepada Allah. Supaya mereka hanya menyembah Allah saja. Inilah tujuan Quran ini diturunkan. Jadi, untuk mendapatkan hidayah ini kita perlu untuk faham akan isi al-quran.
Description: 32:4Ayat 4:
Description: 32:4

Arti :”Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersenyam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari-padanya seorang penolongpun dan tidak (pula)seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
وَمَا بَيْنَهُمَا serta segala yang ada di antara keduanya, Allah memperkenalkan DiriNya dalam ayat ini. Dia adalah Tuhan yang menjadikan segala alam ini.
فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ dalam enam masa, Enam masa yang dimaksudkan di sini adalah ‘zaman’ atau perkembangan masa yang sangat panjang. Jelasnya enam masa itu bukanlah enam hari tetapi ianya adalah enam kali perkembangan yang sesuai dengan pertumbuhan terjadinya langit dan bumi. Dan tiap-tiap perkembangan itu mengambil masa yang sangat lama.
ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ  kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; Setelah tercipta langit bumi dan segala isinya, maka Allah pun menjalankan urusan dan pemerintahanNya serta pentadbiranNya dari ‘arasy sebagai singgahsana bagi seorang raja.(Telah dijelaskan pada surah Yunus, Surah Hud dan Surah Taha)
مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ Tidak ada bagi kamu selain dari-padanya seorang penolongpun, kerana Dia saja yang menjadikan segala alam ini, maka hanya dia yang boleh menolong dan melindungi kita. Karena tidak ada lagi yang dapat menolong kita.
وَلَا شَفِيعٍ dan juga tidak ada pemberi syafaat : Dan tidak seorangpun dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu. Kemudian Allah SWT memperingatkan أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ : "Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?
Description: 32:5Ayat 5:



Arti : “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”
Allah sendirilah yang mengurus, mengatur, mengadakan dan melenyapkan segala yg ada dalam dunia ini sesuai dengan kehendak dan ketetapan-Nya. Pengaturan itu dimulainya dari langit hingga sampai ke bumi, kemudian urusan itu naik kembali kepada-Nya. Lalu ia menggambarkan pula waktu yang digunakan Allah SWT mengurus, mengatur dan menyelesaikan segala urusan alam semesta ini, yaitu selama sehari, tetapi ukuran sehari itu sama lamanya dengan 1000 tahun dari ukuran tahun yang dikenal manusia di dunia ini. Dalam ayat ini bilangan seribu itu digunakan untuk menyatakan lamanya waktu kehidupan alam semesta ini. Sejak Allah menciptakannya pertama kali sampai kehancurannya di hari kiamat, kemudian kembalinya segala urusan ke tangan Allah, yaitu hari berhisab menempuh waktu yang lama sekali, sukar manusia menghitungnya. 
Description: 32:6Ayat 6:

Arti : “Yang demikian itulah Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha penyayang.”
Allah bersifat Maha Tahu akan perkara-perkara ghaib/tersembunyi karena tidak dapat dilihat oleh mata dan juga mengetahui perkara yang nyata dengan terang kerana dapat dilihat oleh mata.Allahlah yang akan menyiksa orang-orang yg syirik, kufur & mendustakan rasul-Nya. Karena Allah maha Perkasa untuk menyiksa. Dan juga Allah maha Penyayang kepada siapa saja yang mau kembali bertaubat dari kesesatan dan kesalahannya lalu kembali untuk beriman dengan Allah dan rasulNya.
Description: 32:7Ayat 7:


Arti :”Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. “
Maka setelah itu disebutkan pula tentang kejadian manusia. Bangsa manusia yang mula-mula diciptakan Allah ialah Nabi Adam. Beliau menjadi bapa semua manusia, yang asal kejadiannya adalah dari tanah. Mungkin juga dimaknakan tanah yang bercampur dengan air, kemudian dibentuk berupa manusia lalu ditiupkan roha ke dalamnya. Hewan juga hidup dengan memakan tumbuh-tumbuhan. Begitu juga tumbuhan diciptakan dengan sebab adanya air dan tanah. Maka dengan ini dapat difahami bhawa manusia itu asal kejadiannya adalah dari tanah.
Ayat 8:
Description: 32:8
Arti : “Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). “
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT mengadakan keturunan manusia yang pertama itu beranak dengan adanya nutfah yang berasal dari pertemuan sel sperma laki-laki dengan sel telur perempuan. Anak-anak Adam pula asal kejadiannya adalah daripada setitis air mani. Air mani ini berasal dari zat makanan yang dimakannya.
Description: 32:9Ayat 9:


Arti “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
Kemudian di dalam rahim wanita, Allah menyempurnakan kejadian nutfah itu, sehingga berbentuk manusia. Kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Dengan demikian bergeraklah bayi yang kecil itu. Setelah nyata kepadanya tanda-tanda hidup, Allah menganugerahkan kepadanya pendengaran, penglihatan, akal, perasaan dan sebagainya. 
Description: 32:10Ayat 10:


Arti : “Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru. Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Tuhannya. “
وَقَالُوا Dan mereka (yang kafir) itu berkata: أَإِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ “Adakah apabila kami telah hilang lenyap dalam tanah, yang dimaksudkan adalah apabila tubuh mereka telah hancur dan bercampur baur dengan tanah.  أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ adakah kami akan hidup semula dalam bentuk kejadian yang baharu? Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan semula. Pemahaman ini masih ada lagi dalam agama lain. Seperti Hindu dan Buddha tidak percaya mereka akan dibangkitkan. 
بَلْ هُم بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ bahkan mereka tidak percaya tentang pertemuan dengan Tuhannya. Mereka sebenarnya bukan hanyatidak percaya untuk hidup semula, tapi mereka juga tidak percaya pertemuan dengan Allah. Kenapa mereka tak mau terima? Karena mereka belum bida bertanggungjawab atas dosa di hadapan Tuhan nanti. Mereka tau mereka ada banyak buat salah.
Description: 32:11Ayat 11:


Arti : “Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan".
Allah menyuruh RasulNya supaya mengatakan kepada kaumya yang kufur itu, supaya mereka tahu bahwa nantinya, bila mereka mati, mereka akan dimatikan oleh Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa mereka. Dan kemudian mereka akan dikembalikan juga kepada Tuhan yang menciptakan mereka iaitu Allah. Bukannya tuhan yang mereka sembah.
Ayat ini pula menjadi dalil akan adanya hari kebangkitan, dan merupakan ancaman kepada sesiapa yang mengingkarinya. Begitu juga ianya menjadi bukti bahawa Alalh yang berkuasa mematikan makhlukNya. Dialah juga yang berkuasa menghidupkan semula segalanya.   

Ayat 12
Description: Surat As Sajdah Ayat 12




Arti : “Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".
Allah memberitahu kelak di hadapan Allah orang-orang kufur ini akan tertunduk malu tidak dapat mengangkatkan muka mereka lagi kerana merasa berdosa dan sangat malu. Pada masa itu barulah mereka mengakui bahwa hari kebangkitan itu adalah benar. Dan bahawa seruan Rasul juga benar. Sekarang barulah mereka yakin. Dengan itu mereka meminta untuk dikembalikan ke dunia semula supaya dapat mereka mengerjakan amal kebaikan.
Ayat 13
Description: Surat As Sajdah Ayat 13


Arti : “Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari pada-Ku: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama".
Allah menyatakan seandainya ia berkehendak untuk memberi hidayat dan petunjuk yang menyebabkan setiap orang dapat beriman dan beramal soleh, pasti Allah dapat melakukan demikian.Tetapi Allah telah memutuskan terhadap makhluk-makhlukNya adalah mengikuti peraturanNya yang sempurna bagi menjamin kepentingan hamba-hambaNya. Dan Allah tidak akan memberikan layanan yang baik kepada mereka yang ingkar, tidak akan memberikan belas kasihan. Mereka ini tidak akan dipedulikan oleh Allah. Mereka akan dibiarkan begitu saja di dalam neraka, sebagai balasan kerana di dunia dahulu mereka melupakan dan tidak mempedulikan ajaran orang yang menyeru mereka supaya beriman tentang adanya hari pembalasan.
Description: Surat As Sajdah Ayat 14Ayat 14



Arti : “Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.”
Ayat 15
Description: Surat As Sajdah Ayat 15



Arti : “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.”
Orang-orang yang beriman, apabila diberikan ajaran dan nasihat, mereka segera merendahkan diri, meniarap kepada Allah dengan sujud kerana takut akan siksa Alalh. Mereka mengikrarkan diri sebagai hamba Allah. Dan sujudnya mereka itu adalah sebagai hamba yang benar-benar mengabdikan diri kepada Allah.
Mereka tidak sedikit pun ada rasa sombong untuk bermegah-megah dan membesarkan diri di dalam mentaati Allah. Lain halnya dengan orang fasik dan jahat lagi berdosa, apabila mendengarkan ayat-ayat dan keterangan-keterangan Allah mereka berpaling ke belakang, menyombongkan diri , seolah-olah mereka tidak mendengar sama sekali keterangan-keterangan Allah itu.
Ayat 16
Description: Surat As Sajdah Ayat 16


Arti : “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.”
Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam.
Sebab Turunnya Ayat
Al-Bazzar meriwayatkan dari Bilal, dia berkata, “Ketika itu kami duduk di masjid, sementara beberapa sahabat Rasulullah shalat setelah maghrib sampai isya’. Maka turunlah ayat ini, ‘Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.'”
At-Tirmidzi meriwayatkan (seraya menyatakan shahih) dari Anas bahwa ayat ini, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, ” turun tentang menunggu shalat yang disebut shalat al-‘atamah.
Ayat 17
Description: Surat As Sajdah Ayat 17


Arti : “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”
Seseorang tidak akan dapat mengetahui banyaknya nikmat besar yang Allah sediakan dan simpan untuk mereka, yang dapat menyedapkan pandangan mereka, sebagai balasan atas ketaatan dan perbuatan yang mereka lakukan.
Ayat 18
Description: Surat As Sajdah Ayat 18

Arti : “Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama.”
Sebab Turunnya Ayat
Al-Wahidi dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari jaur Sa’id ibnuz-Zubair dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Aku lebih kuat daripada kamu, lebih pandai berbicara dan lebih berguna bagi pasukan daripada kamu!” Ali menghardiknya “Diam! Kamu adalah orang fasik!” Maka turunlah ayat, “Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama.” (463)
Ibnu Jarir meriwayatkan hal senada dari Atha bin Yasar.
Ibnu Adi dan al-Khatib dalam Taariikh-nya meriwayatkan hal serupa dari jalur al-Kalbi dari Abu Shaleh dari Ibnu Abbas.
Al-Khatib dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari jalur Ibnu Luhai’ah dari Amr bin Dinar dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun tentang Ali bin Abi Thalib dan Uqbah bin Abi Mu’ith, yaitu mengenai percekcokan yang terjadi antara mereka. Demikianlah dalam riwayat ini disebutkan bahwa ia turun tentang Uqbah bn Abi Mu’ith, bukan al-Walid.

Ayat 19
Description: Surat As Sajdah Ayat 19



Arti : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.”

Ayat 20
Description: Surat As Sajdah Ayat 20

Description: Surat As Sajdah Ayat 20


Arti : “Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya"
            Makna Surah (Ayat 19-20)
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh surga-surga yang di dalamnya terdapat tempat tinggal mereka, sebagai penghormatan bagi mereka atas apa yang mereka lakukan. Sedangkan orang-orang yang tidak taat kepada Allah dengan bersikap kufur kepada-Nya, maka tempat yang disediakan bagi mereka adalah neraka. Setiap kali mereka berusaha untuk keluar, mereka selalu dikembalikan. Kepada mereka dikatakan, "Rasakan azab neraka yang selalu kalian dustakan di dunia ini!"
Ayat 21
Description: Surat As Sajdah Ayat 21Description: Surat As Sajdah Ayat 21

Arti : “Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dan Kami bersumpah, "Sungguh Kami akan menimpakan azab kehinaan bagi mereka di dunia sebelum mereka sampai kepada azab yang lebih besar, yaitu kekekalan di dalam neraka. Mudah-mudahan orang-orang yang diazab dengan azab yang lebih ringan itu bertobat dari kekufuran."

Ayat 22
Description: Surat As Sajdah Ayat 22Description: Surat As Sajdah Ayat 22


Arti : “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.”
Allah SWT menerangkan bahwa orang yang paling zalim di sisi Allah SWT ialah orang yang telah sampai kepadanya peringatan Allah, telah sampai pula kepadanya ayat-ayat Alquran dan petunjuk Rasul, kemudian mereka berpaling dari ajaran dan petunjuk itu karena angkuh dan penyakit dengki yang ada di dalam hatinya. Dan Allah SWT menegaskan bahwa ia akan menyiksa dengan siksa yang pedih setiap orang yang berbuat dosa dan maksiat.
Ayat 23
Description: Surat As Sajdah Ayat 23




Arti : “Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.”
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menyatakan bahwa Dia telah menurunkan kepada Musa as kitab Taurat sebagaimana Dia telah menurunkan kepada Muhammad saw Alquran
Ayat 24
Description: Surat As Sajdah Ayat 24Description: Surat As Sajdah Ayat 24


Arti : “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.”
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT telah menjadikan di antara Bani Israel yang mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya menjadi pemuka-pemuka masyarakat. Di antara mereka ada yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang menyampaikan petunjuk-Nya yang benar kepada kaumnya, dan ada pula di antara mereka yang dijadikan pemimpin kaumnya yang memimpin mereka ke jalan yang benar.
Ayat 25
Description: Surat As Sajdah Ayat 25Description: Surat As Sajdah Ayat 25


Arti : “Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.”
Sesungguhnya Tuhan engkaulah hai Muhammad yang menyelesaikan dan memberi keputusan segala perselisihan dan pertentangan tentang soal agama antara kaum Muslimin di hari kiamat. Maka Allah akan memberikan pembalasan yang setimpal kepada orang-orang yang mengingkari seruan Nabi-Nya dan memberi pahala kepada orang-orang yang mengikutinya. 
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ayat ini, ialah Tuhan engkaulah yang akan menyelesaikan dan memberikan keputusan dengan adil terhadap perselisihan para Rasul dengan umatnya di hari kiamat nanti.
Ayat 26
Description: Surat As Sajdah Ayat 26



Arti : “Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?”
Pada ayat ini Allah SWT memperingatkan orang-orang musyrik Mekah yang selalu menentang dan mengingkari seruan Nabi Muhammad saw. Peringatan itu disampaikan sebagai berikut. Apakah belum jelas bagi orang-orang kafir jalan yang benar yang telah ditunjukkan kepada mereka. Apakah mereka lupa dan tidak memperhatikan akibat yang diterima umat-umat dahulu yang mendustakan para Rasul yang diutus kepada mereka. Bukankah orang-orang musyrik Mekah sering melakukan perdagangan ke Syria dan ke Yaman dan dalam perjalanan itu mereka menyaksikan dan melihat bekas negeri kaum 'Ad, Samud, Lut, penduduk Aikah dan sebagainya yang telah hancur akibat tindakan mereka yang mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka ? 
Ayat 27
Description: Surat As Sajdah Ayat 27



Arti : “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?”
Apakah mereka tidak melihat bukti-bukti yang demikian itu sehingga mereka dapat mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah, menghidupkan manusia yang telah mati dan membangkitkan mereka dari kuburnya? Jika mereka mau memperhatikan tentulah mereka akan sampai kepada keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa, tidak ada yang sukar bagi-Nya.

Ayat 28
Description: Surat As Sajdah Ayat 28


Arti : “Dan mereka bertanya: "Bilakah kemenangan itu (datang) jika kamu memang orang-orang yang benar?"
Ayat 29
Description: Surat As Sajdah Ayat 29


Arti : “Katakanlah: "Pada hari kemenangan itu tidak berguna bagi orang-orang kafir, iman mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh".
Hari kemenangan ialah hari kiamat, atau kemenangan dalam perang Badar, atau penaklukan kota Makkah
Sebab Turunnya Ayat (28-29)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa para sahabat berkata, “Pada suatu hari nanti kita akan dapat hidup tenang dan senang.” Maka orang-orang musyrik berkata, ‘Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?” Maka turunlah ayat ini. ” (ayat 28)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa para sahabat berkata: “Sesungguhnya hari untuk beristirahat dan bersenang-senang telah mendekat kepada kami.” Berkatalah kaum musyrikin: “Bilakah kemenangan itu, sekiranya kalian benar?” maka turunlah ayat tersebut (as-Sajdah: 28-29) sebagai penegasan kepada mereka bahwa pada waktu itu keimanan tidak akan berfaedah bagi orang-orang kafir.

Ayat 30
Description: Surat As Sajdah Ayat 30


Arti : “Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu.”
Karena orang-orang musyrik tetap ingkar, bahkan mereka telah mulai menantang dan menyakiti kaum Muslimin, maka Allah SWT memerintahkan agar Rasulullah dan kaum Muslimin berpaling dari mereka, jangan mengindahkan mereka dan menyeru mereka lagi, dan sampaikanlah kepada manusia seluruhnya wahyu Kami yang telah disampaikan kepada engkau, sesuai dengan tugas yang Kami berikan kepada engkau. Tunggulah azab yang akan ditimpakan Allah kepada mereka baik di dunia maupun di akhirat, sebagai balasan perbuatan jahat yang telah dilakukan mereka kepadamu dan seluruh kaum Muslimin. Percayalah bahwa Allah benar-benar akan menepati janji-Nya. 
Pada akhir ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa kamu hai Muhammad akan melihat akibat dari sikap kebesaranmu itu dan balasan usaha engkau menyampaikan risalah-Ku yaitu Kami menjaga dan memeliharamu dari segala macam bahaya yang datang dari kaum musyrikin itu. 

Menurut suatu riwayat, bahwa setelah ayat ini, turunlah ayat-ayat yang membolehkan Rasulullah saw dan para sahabat memerangi orang-orang kafir.

Description: Sadaqallahul'adzim



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Praktikum Hukum Hooke

Laporan Hasil Praktikum Asam-Basa

Ayunan Sederhana